Star Pointer Effect

Menu

Selasa, 04 September 2012

Tugas II Elusidasi Senyawa Organik
RIKHAL H (FICI09004)

"PRINSIP DASAR BAGAIMANA SUATU SINAR ATAU GELOMBANG
ELEKTROMAGNETIK TERJADI PADA BERBAGAI MACAM SPEKTROSKOPI"


1. Spektroskopi Sinar-X

Prinsip dasar dari analisis spektroskopi sinar-X adalah seperti halnya tehnik spektroskopi yang lain, yaitu terjadinya interaksi antara energi dan materi. Dimana yang berfungsi sebagai energi adalah radiasi elektromagnetik dan yang sebagai materi adalah atom atau molekul dalam senyawa kimia, berkas-berkas elektroneksternal.

Sinar-X dihasilkan di suatu tabung sinar katode dengan pemanasan kawat pijar untuk menghasilkan elektron-elektron, kemudian elektron-elektron tersebut dipercepat terhadap suatu target dengan memberikan suatu voltase, dan menembak target dengan elektron. Ketika elektron-elektron mempunyai energi yang cukup untuk mengeluarkan elektron-elektron dalam target, karakteristik spektrum sinar-X dihasilkan.

2. Spektroskopi emisi

Prinsip Spektroskopi emisi menggunakan kisaran spektrum elektromagnetik di mana suatu zat memancar (memancarkan). Substansi pertama harus menyerap energi. Energi ini dapat berasal dari berbagai sumber, yang menentukan nama emisi berikutnya, seperti pendaran. Molekuler pendaran teknik meliputi spectrofluorimetry.

3. Spektroskopi Absorbsi

Prinsip Spektroskopi absorpsi adalah teknik di mana kekuatan sinar cahaya diukur sebelum dan sesudah interaksi dengan sampel dibandingkan. Teknik penyerapan spesifik cenderung disebut oleh panjang gelombang radiasi diukur seperti ultraviolet, inframerah atau spektroskopi penyerapan microwave. Penyerapan terjadi ketika energi dari foton sesuai dengan perbedaan energi antara dua negara material.

4. Fluoresensi spektroskopi

Prinsipnya yaitu menggunakan foton energi yang lebih tinggi untuk merangsang sampel, yang kemudian akan memancarkan foton energi yang lebih rendah. Teknik ini telah menjadi populer untuk aplikasi biokimia dan medis, dan dapat digunakan untuk mikroskopi confocal, transfer energi resonansi fluoresensi, dan pencitraan fluoresensi seumur hidup.

5. Spektroskopi Serapan Atom (SSA/AAS)

Prinsip dasar AAS yaitu penyerapan sumber radiasi (sinar tampak atau ultraviolet) oleh atom-atom netral dalam keadaan gas yang berada dalam nyala.Untuk jadi atom netral dalam keadaan gas butuh perlakuan khusus dipanaskan pada suhu tinggi. Nyala digunakan untuk membuat atom netral dalam keadaan gas.

AAS termasuk anggota metode spektrofotometri nyala karena butuh nyala dalam mengubah bentuk molekul menjadi bentuk atom. Spektrum molekul cenderung merupakan pita serapan karena suatu molekul bila dikenai radiasi elektromagnetik akan terjadi tumpang tindih posisi energi rotasi, vibrasi dan elektronik, sedangkan spektrum pada atom merupakan garis-garis serapan karena yang ada hanya energi elektronik

6. Spektroskopi Infra Merah

Prinsip kerja spektrofotometer infra merah adalah sama dengan spektrofotometer yang lainnya yakni interaksi energi dengan suatu materi. Spektroskopi inframerah berfokus pada radiasi elektromagnetik pada rentang frekuensi 400-4000cm-1, di mana cm-1 yang dikenal sebagai wavenumber (1/wavelength), yang merupakan ukuran unit untuk frekuensi. Untuk menghasilkan spektrum inframerah, radiasi yang mengandung semua frekuensi di wilayah IR dilewatkan melalui sampel. Mereka frekuensi yang diserap muncul sebagai penurunan sinyal yang terdeteksi. Informasi ini ditampilkan sebagai spektrum radiasi dari% ditransmisikan bersekongkol melawan wavenumber.

7. Spektroskopi Nuklear Magnetic Resonance (NMR)

Metode spektroskopi jenis ini didasarkan pada penyerapan energi oleh partikel yang sedangberputar di dalam medan magnet yang kuat. Pada umumnya metode ini berguna sekali untuk mengidentifikasi struktur senyawa / rumus bangun molekul senyawa organik.

.Jumlah dan tempat proton dalam molekul senyawa organik menentukan bentuk spektrum yang dihasilkan.Energi yang dipakai dalam pengukuran dengan metode ini berada pada daerah gelombang radio75-0,5 m atau pada frekuensi 4-600 MHz, yang bergantung pada jenis inti yang diukurnya.

Secara prinsip, frekuensi gelombang elektromagnetik yang diserap ditentukan olehkekuatan magnet dan jenis inti yang diamati. Namun, perubahan kecil dalam frekuensidiinduksi oleh perbedaan lingkungan kimia tempat inti tersebut berada. Perubahan inidisebut pergeseran kimia

8. Spektroskopi UV-Vis

Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi dua berkas oleh cermin yang berputar pada bagian dalam spektrofotometer. Berkas pertama akan melewati kuvet berisi blanko, sementara berkas kedua akan melewati kuvet berisi sampel. Blanko dan sampel akan diperiksa secara bersamaan. Adanya blanko, berguna untuk menstabilkan absorbsi akibat perubahan voltase dari sumber cahaya.pektrofotometri uv-vis mengacu pada hukum Lambert-Beer. Apabila cahaya monokromatik melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut akan diserap, sebagian dipantulkan dan sebagian lagi akan dipancarkan.

Sumber cahaya pada spektrofotometer harus memiliki panacaran radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber cahaya pada spektrofotometer UV-Vis ada dua macam :

a. Lampu Tungsten (Wolfram)

Lampu ini digunakan untuk mengukur sampel pada daerah tampak. Bentuk lampu ini mirip dengna bola lampu pijar biasa. Memiliki panjang gelombang antara 350-2200 nm. Spektrum radiasianya berupa garis lengkung. Umumnya memiliki waktu 1000jam pemakaian.

b. Lampu Deuterium

Lampu ini dipakai pada panjang gelombang 190-380 nm. Spektrum energy radiasinya lurus, dan digunakan untuk mengukur sampel yang terletak pada daerah uv. Memiliki waktu 500 jam pemakaian.



DAFTAR PUSTAKA:

http://anekakimia.blogspot.com/2011/06/instrumen-kimia-uv-vis.html
http://teenagers-moslem.blogspot.com/2011/01/spektroskopi-inframerah-infrared.html
http://pangestu-ayupangestu.blogspot.com/2011/12/spektrofotometer-uv-vis-dan.html

1 komentar: